Terjadi tiga insiden pendaratan pesawat di Bandara Juanda, Surabaya, dalam sepekan.
Insiden pertama terjadi pada Selasa (28/1) pagi lalu. Pesawat
Sriwijaya Air salah mendarat di South Taxiway Pararel runway 28 terminal
lama. Bukan di runway seharusnya.
“Kalau pesawat mau landing di runway 28 fasilitasnya VOR approach
yang coursenya 281 derajat. Jadi kalau ada angin crosswind dari kanan
lurusnya di taxiway south pararel runway 28. Taxiway south pararel kalau
dari atas jarak pandang 5 mile mirip runway,” tutur sumber detikcom
yang tahu soal peristiwa ini.
Peristiwa berikutnya dialami oleh maskapai Garuda Indonesia pada
Sabtu (1/2) lalu. Pesawat itu pecah ban saat take off dari Bandara
Soekarno-Hatta dan mendarat dengan selamat di Bandara Juanda, Surabaya.
Kapuskom Kemenhub Bambang S Ervan mengatakan, pesawat Boeing 737 seri
800 itu mengangkut 95 penumpang, termasuk 2 bayi tersebut, dijadwalkan
mendarat pukul 15.00 WIB. Namun ketika di perjalanan, pilot Capt Rudi
Johor memberitahu ke petugas tower Bandara Juanda bahwa terjadi masalah
dengan ban kiri belakang saat pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno
– Hatta.
Mendapat kabar itu, tim dari Bandara Juanda mengerahkan unit pemadam
kebakaran dan ambulans untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk dari
pesawat. Runway pun diblokir. Namun akhirnya pesawat berhasil mendarat
selamat.
Insiden terakhir adalah pesawat Lion Air yang melakukan hard landing
di Bandara Juanda, Minggu (2/2) kemarin pukul 10.45 WIB. Pesawat yang
mengalami insiden bernomor penerbangan JT 461 jurusan
Balikpapan-Surabaya dan nomor registrasi PK-LVH.
Bambang menerangkan hentakan itu menyebabkan tutup mesin pesawat
lepas. Ada tiga penumpang yang dibawa ke rumah sakit akibat insiden itu.
Mereka diduga mengalami shock.
Insiden itu tak membuat penerbangan lain terganggu. “Langsung roll on, ke apron. Nggak menghambat,” tuturnya.
(detik)